http://suara.com/tekno/2014/05/26/174123/misteri-segitiga-bermuda-di-atas-langit-brasil/
Ternyata, fenomena “Segitiga Bermuda” tidak hanya terjadi di lautan
saja. Sebuah wilayah di luar angkasa juga menunjukkan fenomena serupa
saat dilewati oleh satelit dan wahana antariksa.
Wilayah tersebut dinamakan “The South Atlantic Anomaly”.
Namun, kebanyakan orang lebih sering menyebutnya sebagai “Segitiga
Bermuda-nya Luar Angkasa”. Segitiga Bermuda sendiri merupakan sebuah
wilayah di Samudera Atlantik yang kerap menjadi tempat hilangnya banyak
kapal dan pesawat secara misterius.
Zona tersebut terletak di atas negara Brasil, Benua Amerika bagian
selatan. Ketika melewati wilayah ini, satelit dan teleskop luar angkasa
akan mengalami gangguan. Komputer di Stasiun Luar Angkasa Internasional
(ISS) juga dikabarkan pernah mengalami “crash” saat melewatinya.
Sejumlah astronot dilaporkan pula kerap melihat kilatan cahaya saat
melintasi wilayah tersebut.
Menurut para peneliti, wilayah tersebut merupakan sabuk radiasi.
Sabuk radiasi itu terdiri atas radiasi matahari yang terisolasi pada
kolom angkasa antara 1.000 kilometer hingga 6.000 kilometer di atas
permukaan bumi. Kolom ini berada pada wilayah yang memiliki medan magnet
bumi paling lemah.
Sebuah tim ilmuwan asal Italia baru-baru ini berhasil memetakan
batas-batas “Segitiga Bermuda Luar Angkasa”. Mereka mengungkap bahwa
tingkat radiasi di lapisan bawah lebih rendah daripada di lapisan atas.
Uniknya, anomali ini tidak menetap. Fenomena itu bergeser sejauh 34 kilometer ke sebelah timur setiap tahunnya.
Bagi mereka yang tinggal di Brasil dan akan berlibur ke negeri Samba
itu, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Pasalnya, radiasi tersebut
tidak ditemukan pada ketinggian nol hingga 200 kilometer.
diposkan oleh http://puisimerahhati.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment